Belajarlah dari Peng-Amalan

Andree MKP
2 min readFeb 5, 2021

--

This image is taken from Unsplash.com

Mungkin menurut teman-teman judul dari tulisan saya ini typo atau salah ketik, karena biasanya dari banyak referensi menyatakan bahwa “Belajar dari Pengalaman”. Dan kenyataannya secara sadar saya memberi judul tulisan saya adalah benar “Belajar dari Peng-amalan”. Bukan maksud saya ingin mempelesetkan kata atau mencoba untuk tampil berbeda, namun bila kita melihat fenomena saat ini, begitulah adanya.

Perubahan jaman saat ini sangatlah cepat dan tidak bisa ditebak, ada istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) yang dikemukakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika. Kalau kita bahasakan masing-masing huruf VUCA secara berurutan adalah: bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan tidak jelas. Istilah ini sangat relevan dengan situasi yang kita hadapi saat ini terkait pandemi Covid-19 yang muncul setahun yang lalu, berlangsung secara global dan masih ada hingga entah sampai kapan akan hilang.

Banyak organisasi, institusi, perusahaan yang mengalami perubahan signifikan karena pandemi ini, ada beberapa yang siap dan bertahan namun banyak juga yang kewalahan lalu menyerah. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena kita tidak punya referensi pengalaman sebelumnya dalam menghadapi pandemi ini. Tidak ada buku, teori, atau best practice yang membahas bagaimana menghadapi Covid-19 sebelumnya agar organisasi, institusi, perusahaan tetap sustain.

Beberapa waktu lalu saya sempat berdiskusi dengan seorang sahabat lama, yang menjadi manajemen di perusahaan multinasional digital terbesar di dunia dan menanyakan apa strategi bisnis yang menjadi referensi di era pandemi ini. Jawabannya, TIDAK ADA. Keputusan-keputusan bisnis yang muncul adalah inisiatif yang sama sekali baru dengan tingkat keberhasilan 50:50. Yang penting bergerak, melakukan sesuatu, selalu praktik dan take action. Tentunya semua itu dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan melalui berbagai proses.

Hal itu membuktikan bahwa ternyata tidak selalu referensi pengalaman yang ada bisa menjadi solusi ampuh, efektif dan relevan dalam menghadapi situasi yang baru. Oleh karena itu banyak yang menyatakan bahwa saat ini kita hidup di era next normal.

Mulai saat ini dan kedepannya akan banyak muncul hal-hal baru yang tidak pernah ada, bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sebagai makhluk yang paling mudah beradaptasi, manusia dituntut untuk berani mengambil keputusan dan menghadapi resiko dalam situasi apapun. Untuk apa? Agar kita tetap ada, bertahan, dan menjadi pemenang.

Jadi, mulailah belajar dari peng-amalan! Take action because practice makes perfect!

#30DWC #30DWCJilid28 #Day5

--

--

Andree MKP
Andree MKP

Written by Andree MKP

Talent Developer | Human Capital Professional | Telco & Digital Practitioner | Coach | Trainer | Writer | "Berikhtiar menebar manfaat melalui tulisan".

No responses yet