Creating Positive Family Experiences at Home
Sejauh-jauhnya pergi pada akhirnya kita akan kembali kepada keluarga tercinta di rumah. Rumah bukan hanya berarti secara fisik bangunan saja atau dalam bahasa Inggris dinamakan house. Di sini yang saya maksudkan adalah home, rumah sebagai satu kesatuan yang mencakup bangunan dan isinya secara fisik, keluarga dan segala cerita yang ada didalamnya.
Kita semua merasakan perbedaan kebiasaan beraktifitas sejak adanya pandemi Covid-19, semuanya kembali ke rumah. Walaupun dampak dari pandemi ini sangat besar dan kondisinya memprihatinkan, namun banyak orang mungkin bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga. Intensitas berinteraksi dengan keluarga menjadi penuh 24 jam. Pertanyaannya, pengalaman baru apakah yang akan kita berikan kepada keluarga kita pada saat semuanya terpaksa tinggal di rumah? Jawabannya tentunya akan bervariasi, tergantung masing-masing orang atau keluarga. Oleh karena itu sangat penting kiranya kita membuat pengalaman positif yang berharga dan produktif untuk keluarga kita.
Keluarga kami sangat haus untuk belajar hal baru setiap saat. Pada bulan lalu saya mengikuti sebuah pelatihan yang tentunya dilakukan secara online. Menariknya pesertanya adalah kami sekeluarga, saya beserta istri dan anak-anak saya. Sebagai orang yang bertahun-tahun berkecimpung dalam dunia people development di perusahaan, cukup penasaran ketika memutuskan untuk mengikutinya. Judul pelatihannya adalah Rapat Kerja Keluarga Tahunan yang difasilitasi sekaligus dimentori oleh pak Ading seorang pakar parenting. Tujuannya secara umum adalah keluarga di awal tahun ini diberikan pemahaman dan ketrampilan untuk membuat goals, merancang rencana pelaksanaan sekaligus mengevaluasinya selama satu tahun. Mirip-mirip membuat resolusi namun pembahasannya lebih dalam dan detil lagi ditambah dengan praktik yang sangat interaktif.
Pengalaman baru kami dapatkan setelah mengikuti 3 hari pelatihan ini, karena secara bersama-sama sekeluarga membuat rencana program satu tahun di 2021. Dari serangkaian program tersebut, saya menaruh perhatian kepada anak bungsu saya yang masih sekolah dasar kelas 2 ternyata sangat semangat mengikuti pelatihan itu. Dari menuliskan goals-nya, kemudian melihat kekuatan dan kelemahan diri serta keluarganya, lanjut membuat timeline, dan menentukan prioritas aktivitas dalam kesehariannya. Saya sangat kagum juga karena ternyata anak kecil pun bisa mengikutinya dengan baik.
Selesai pelatihan 1 bulan lalu, bukan berarti selesai pula pembelajaran keluarga kami. Bahkan anak bungsu saya berkesempatan mempraktikan hasil pelatihannya melalui presentasi online kepada gurunya mengenai time management sehari-hari. Respon dari gurunya juga sangat positif karena si anak bisa menjelaskannya dengan sistematis. Dan sampai dengan saat ini pun kami sekeluarga masih sering membahas dan melihat kembali materi dan tugas pelatihan lalu sebagai referensi aktifitas kita tahun ini.
Cerita yang saya bagikan di atas adalah salah satu ikhtiar yang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan dan bermanfaat bagi keluarga. Masih banyak lagi tentunya yang kami lakukan dan terus dikerjakan agar selalu bertumbuh. Semoga kita semua bisa memberikan banyak pengalaman positif bagi keluarga masing-masing.
There’s no place like home, home sweet home, rumahku surgaku, baiti jannati.
#30DWC #30DWCJilid28 #Day24